Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Brigjen Juinta Omboh Sembiring menegaskan tidak ada operasi militer dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37) yang saat ini masih dibawa kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sembiring, yang ditugasi sebagai Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) operasi pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu, mengungkapkan hal tersebut saat konferensi pers di Timika, Papua, Senin (10/4/2023).
“Sejatinya dan kenyataannya tidak ada operasi militer, yang ada adalah operasi pencarian pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air mendukung penegakan hukum,” kata Sembiring dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Senin petang.
Penegasan itu sekaligus membantah narasi yang pernah disebut Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Dikutip dari Tribunnews Pos Kupang, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom sebelumnya melalui video yang diunggah akun Rimbah Hutan 61 mengatakan bahwa pihaknya bersedia melakukan negosiasi terkait pembebasan pilot Philips.
Pernyataan Sebby Sambom itu sebagai siaran pers TPNPB-OPM pada Kamis (6/4/2023).
“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mendesak pemerintah Indonesia dan TNI Polri hentikan operasi militer di Ndugama, bersedia selesaikan masalah sandera Pilot asal Selandia Baru melalui jalur diplomasi damai, dan hal ini harus kami lakukan,” kata Sebby Sambom.
Baca juga: Bareskrim di Gugat LP3HI Minta Tersangkakan Firli Bahuri di Kasus Helikopter.
Namun, Sembiring membantah narasi yang diungkapkan Sebby Sambom tersebut.
Sembiring mengatakan, aparat TNI-Polri saat ini masih melakukan pendekatan smart approach dalam operasi pembebasan pilot Philips.
“Yaitu (pendekatan) soft approach dan hard approach melalui negosiasi dan penegakan hukum,” ujar Sembiring.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga menyatakan dirinya tidak ingin mengerahkan prajurit TNI hanya untuk membebaskan pilot Philips.
Menurut Yudo, TNI akan terus melakukan pendekatan persuasif untuk mencari tahu keberadaan pilot tersebut.
“Tentang pilot, tetap kita laksanakan pencarian, saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot. Pilot tetap kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif,” ujar Yudo saat ditemui di sela-sela HUT ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).
Yufo Margono khawatir, bila pengerahan kekuatan dilakukan TNI, justru akan menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk pilot Susi Air itu sendiri.
Adapun pilot Philips disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya di Papua pada 7 Februari 2023.
Sebelumnya, kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan
Dilansir dari: https://www.kompas.com/