Alhijrah.co – Kalimantan Timur (Kaltim) ditunjuk sebagai tuan rumah dalam event internasional Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OICCA) tahun 2023 dalam rangka meningkatkan indeks kepemudaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Ario Bimo Nandito Ariotedjo, saat jumpa pers pada Sabtu (8/7/2023).
“Kaltim paling siap untuk menunjukkan transformasi yang begitu cepat dalam hal kepemudaan di tengah pembangunan IKN,” sebutnya.
Menurut Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau lebih dikenal Dito Ariotedjo, mengatakan bahwa delegasi dari 57 negara ini juga melibatkan para pemuda yang secara konkrit akan menjalankan pertukaran pemuda di Indonesia khususnya Kaltim.
“Terkait pemuda, dimana beberapa negara ini mengirimkan para pemudanya selama beberapa periode dan langsung konkrit terhadap kebudayaan, SDM serta SDA di Indonesia, khususnya di Kaltim,” tuturnya.
Ia membeberkan bahwa kegiatan OICCA tahun 2023 ini berlangsung selama satu minggu, mulai dari 7-14 Juli 2023 di empat daerah Kaltim yakni Kota Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
“Seminggu ke depan akan merekatkan hubungan, saling bertukar pikiran dan pengalaman dan fokusnya untuk sosial inovasi, entrepreneurship, transfer knowledge teknologi, dan kewirausahaan serta pertukaran pemuda,” bebernya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, pun menambahkan bahwa hal dalam hal ini tentu saja dapat meningkatkan indeks pembangunan pemuda berdaya saing tinggi.
“Ini dapat meningkatkan indeks pembangunan pemuda dan untuk kesadaran yang lebih tinggi dalam hal meningkatkan daya saing,” ungkap Sri.
Sri mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan Kaltim sebagai tuan rumah sekaligus mewakili Asia Tenggara dalam event bergengsi ini.
“Kami bersyukur OICCA percayakan Kaltim sbagai tuan rumah pertama kali, mewakili Indonesia dan Kaltim yang pertama,” ucapnya.
Lakukan MoU di Sektor Pendidikan
Salah satu perwakilan delegasi dari negara Uganda, Prof Abdul Mpaata Kaaziba, mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup unggul dalam hal kerja sama, yang sebelumnya telah bekerja sama dengan negara Uganda.
“Saya belajar di Universitas Gajah Mada dan saya ambil S2 dan S3 di Ekonomi dan Managemen, bahkan sudah ada kerja sama dan sudah berlangsung selama 25 tahun. Kerja samanya dalam bidang perdagangan investasi, dan teknologi. Dan Indonesia dalam hal ini sudah unggul,” singkatnya.
Sri Wahyuni mengatakan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan sektor kepemudaan dan pendidikan di Kaltim.
Hal tersebut dibuktikan dengan program kerja sama MoU yang dilakukan dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Kaltim bersama OICCA atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Pentingnya kegiatan ini kita punya kesempatan untuk bekerja sama namun bukan hanya di kebudayaan saja, tetapi juga sektor pendidikan dengan beberapa kampus yang ada di Kaltim,” ungkap Sri pada Sabtu (8/7/2023).
PTN yang dimaksud yakni dari Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), dan Universitas Balikpapan (Uniba).
“Tentunya OICCA ini akan melakukan MoU dengan 4 kampus yang sudah melakukan approach dari berbagai pihak, bagiamana kampus kita juga bisa menjadi tuan rumah, simposium secara internasional,” pungkasnya. (*)
Dilansir dari: https://kaltim.tribunnews.com/