Alhijrah.co – Materialisme, Dialektika, dan Logika (MADILOG), adalah sebuah pendekatan pemikiran yang diperkenalkan oleh Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner Indonesia. Pendekatan Madilog ini memadukan unsur-unsur materialisme, dialektika, dan logika untuk menganalisis realitas sosial dan politik. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendekatan Madilog bisa memberikan kontribusi yang berharga untuk Pendidikan bermutu.
Madilog mengajarkan kita untuk memahami bahwa segala fenomena di dunia ini memiliki akar penyebab dan hubungan yang kompleks. Dalam konteks pendidikan, pendekatan ini dapat membantu dalam merancang kurikulum yang lebih relevan dan responsif terhadap realitas sosial, ekonomi, dan politik yang sedang berkembang di Indonesia.
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembebasan individu dari keterbatasan pengetahuan dan kesempatan. Ini juga dapat bermakna pembebasan dari sikap dan pemikiran yang sempit, terkungkung serta memahami tentang apa saja yang mengelilingi kita. Dengan pendidikan yang berkualitas, individu memiliki akses yang lebih baik ke peluang, pemikiran kritis, dan kemampuan untuk berkontribusi secara positif pada masyarakat.
Dengan mengadopsi aspek materialisme, pendidikan di Indonesia dapat lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Madilog mengingatkan kita untuk tidak hanya terperangkap dalam pemikiran idealis, melainkan memahami kebutuhan konkret masyarakat dan negara. Oleh karena itu, pendidikan harus disusun dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat dan perkembangan ekonomi nasional.
Aspek dialektika dalam Madilog mengajarkan pentingnya berpikir kritis dan analitis. Dalam konteks pendidikan, ini berarti mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir secara kritis, mempertanyakan informasi, dan merumuskan argumen yang kuat. Ini akan menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis.
Selanjutnya adalah logika. Logika dalam Madilog menggarisbawahi pentingnya keselarasan antara tujuan pendidikan dengan metode yang digunakan. Guru dan pengambil kebijakan pendidikan harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak-anak dan tujuan pendidikan nasional. Ini dapat membantu menghindari praktik pendidikan yang hanya terfokus pada ujian dan mempersempit tujuan pendidikan hanya pada hasil akademik, sementara melupakan nilai-nilai yang lainnya.
Akan tetapi perlu diingat bahwa Madilog bukanlah satu-satunya pandangan yang relevan dalam konteks pendidikan Indonesia karena pendidikan adalah ranah yang kompleks dan multidimensional. Secara keseluruhan, Madilog dapat memberikan alternatif yang baik dalam merancang pendidikan yang lebih berkualitas, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan negara. Namun sekali lagi ini harus dipertimbangkan bersama dengan pendekatan-pendekatan lainnya untuk menciptakan sistem pendidikan yang seimbang dan efektif di Indonesia.
Wallahua’lam
Penulis: Akhmad Muadin (Dosen UINSI Samarinda)