Alhijrah.co,-Bukan suatu hal yang luar biasa jika kita melihat wanita memiliki kemampuan multitasking, baik dalam dunia politik maupun bisnis seperti saat ini. Sebab, kaum hawa yang tampil sebagai sosok pemimpin sudah ada sejak zaman para Nabi. Bahkan, jejaknya sudah tampak jauh sebelum masa datangnya risalah Al Qur’an dan sunah Nabi Muhammad SAW.
Sosok wanita yang memiliki pengaruh besar dalam dunia politik pada zaman kenabian pra-Rasulullah SAW adalah Ratu Balqis. Tokoh ini tercatat dalam sejarah sebagai wanita pertama yang memimpin sebuah kerajaan. Wilayahnya terbentang dari Yaman hingga Ethiopia.
Alkisah, awal cerita pertemuan Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis memang tidak biasa. Kisahnya diabadikan dalam Al Qur’an (27: 20-24), burung Hudhud lah yang memberitahu Sulaiman mengenai negeri Saba, negeri penyembah matahari, yang dipimpin seorang Ratu. Dalam tradisi Arab, ia dikenal bernama Bilqis. Sulaiman pun mengirim surat, agar Bilqis tunduk padanya. Sebagai balasan, sang Ratu mengirim utusan dengan aneka hadiah. Sulaiman menolak dan mengancam menyerang jika ia tidak mau menyerah.
Kemudian Sulaiman bertanya kepada orang-orangnya, “Siapakah yang bisa memindahkan singgasana Ratu sebelum mereka datang menyerah?”
Jin Ifrit menjawab, “Aku bisa memindahkannya sebelum kau berdiri dari tempat dudukmu.” Kemudian, seseorang yang memiliki ilmu dari Alkitab berkata, “Aku bisa memindahkannya sebelum matamu berkedip.”
Akhirnya, singgasana itu dipindah dalam sekejap. Ketika Bilqis datang, Sulaiman bertanya, “Beginikah singgasanamu?” “Ya, sepertinya begitu,” jawab Bilqis diplomatis.
Lalu Sulaiman mengajaknya masuk istana. Ratu mengangkat gaunnya. Sulaiman tersenyum, “Itu bukan air, tetapi lantai istana dari kaca.”
Ratu tersipu malu, dan berkata,”Ya Tuhanku, aku telah zalim pada diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman, kepada Tuhan semesta alam.”
Di bawah kekuasaan Ratu Bilqis, Saba menjadi negeri yang oleh Al Qur’an (34:15) disebut ‘makmur dalam ampunan Tuhan’ (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafûr).
Kisah ini mengisyaratkan Ratu Balqis adalan seorang perempuan yang cerdas, berpikir cepat, bersikap hati-hati, dan teliti dalam memutuskan sesuatu. Ia tidak gegabah dan buru-buru dalam menetapkan sesuatu, sehingga ketika ditanya tentang singgasananya yang telah pindah itu, ia menjawab dengan ungkapan diplomatis, tidak dengan jawaban vulgar yang dapat menjebak. Bahkan, kecerdasan Balqis dalam berlogika dan bertauhid terlihat ketika ia melihat keindahan istana Nabi Sulaiman yang lantainya terbuat dari marmer yang berkilauan laksana air.
Demikian Al Qur’an bercerita tentang kepemimpinan seorang perempuan dengan memberikan contoh historis Ratu Balqis di negeri Saba’ yang merupakan gambaran perempuan yang mempunyai kecemerlangan pemikiran, ketajaman pandangan, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, dan strategi politik yang baik. Waktu ia mendapatkan surat dari Nabi Sulaiman, ia bermusyawarah dengan para pembesar. Walaupun merasa takut dan siap menghadapi perang melawan Sulaiman, namun ia mempunyai pandangan yang jauh, ia tidak ingin negerinya hancur dan rakyat menjadi korbannya karena ia mempunyai intuisi bahwa Sulaiman raja yang sangat kuat. Dengan melalui utusan dan hadiah yang dibawanya pulang, ia yakin bahwa Sulaiman itu seorang Nabi, maka tidaklah bijaksana melawan Sulaiman dan kebenaran yang tentu dijamin oleh Tuhan dengan kemenangan, juga tidaklah bijaksana menghalangi kaum dan rakyatnya untuk menikmati kebenaran tersebut dengan berperang melawannya untuk mempertahankan kebatilan.
Kalau dulu ada Ratu Bilqis, seorang pemimpin Kerajaan Saba yg masyhur, di Indonesia ada seorang pimpinan sebuah perusahaan, yakni Direktur Utama PT Misi Mulia Metrical bernama Hasnaeni Moein alias “si Wanita Emas”.
Rabu, 13 September 2023, Hasnaeni Moein menjalani sidang kasus dugaan korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk dengan agenda pembacaan vonis. Sidang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Dalam vonisnya, Majelis Hakim menyatakan Hasnaeni bersalah karena terbukti melakukan tindak korupsi. “Terdakwa Hasnaeni telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dakwaan primer penuntut umum. “Wanita Emas” tersebut divonis 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider pidana kurungan dua bulan dalam kasus korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk pada 2016-2020. Selain itu, Hasnaeni juga divonis pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp 17.583.389.175,00.
Hasnaeni telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dakwaan primer penuntut umum. Hasnaeni dinyatakan bersalah melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Hasnaeni menangis tersedu-sedu mendengarkan hakim ketua membacakan vonis terhadap dirinya. “saya merasa berat sekali hidup satu hari saja dalam tahanan, luar biasa menderitanya saya lalui,” kata Hasnaeni saat menjalani sidang yang viral di medsos.
Namun, nasi sudah menjadi bubur, sebuah perbuatan yang telah dilakukan yang kini disesali. “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna, demikian ungkapan pribahasanya.
Jauh berbeda dari kisah Hasnaeni si “wanita emas”, adalah seorang Khofifah Indar Parawansa Gubernur pertama wanita di Jawa Timur. Dialah pemimpin wanita yang sebenarnya. Lengkapnya Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. (lahir 19 Mei 1965) adalah seorang politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018.
Ia juga adalah Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid, sekaligus menjadi menteri termuda di kabinet tersebut. Khofifah, demikian ia akrab dipanggil, suka terjun langsung ke lapangan, melihat persoalan masyarakat, kemudian mencari jalan keluarnya. Dengan cara ini, ia berhasil membuat terobosan-terobosan untuk membangun Jawa Timur. Kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa selama hampir 5 tahun di Jatim berhasil meraih ratusan penghargaan. Tercatat hingga kini, ada 631 penghargaan yang sudah diraihnya.
Kamis, 12 Oktober 2023 yang lalu, pada Hari Jadi Jatim,ke 78, Gubernur Khofifah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki semangat seperti motto yang tertera dalam lambang kebanggaan Provinsi Jatim, yakni ‘Jer Basuki Mawa Beya’ untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan. “Jer Basuki Mawa Beya ini merupakan sebuah pepatah yang bermakna bahwa setiap keberhasilan, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup berawal dari pengorbanan, kerja keras dan upaya yang diperjuangkan bersama untuk meraihnya,” kata Khofifah. “Bahwa kerja adalah aktivitas asasi dan fundamental yang harus dilakukan oleh manusia, tidak hanya untuk mendapatkan kebahagiaan, keberhasilan dan kesuksesan. Namun kerja adalah sesuatu yang harus dilakukan manusia untuk dapat mempertahankan kehidupan. Demikian lah makna filosofis paling gamblang dari motto Jatim tercinta, lanjutnya.
Khofifah mengatakan, motto Jatim ini seperti Man Jadda Wajada, siapa yang giat akan mendapat. Bahwa keberhasilan akan dicapai seseorang kalau ia bersungguh sungguh, tekun, bekerja secara total dan konsisten. Dalam manajemen modern, man jadda wajada diartikan kerja dengan fokus, penuh ketekunan, ketelitian dan profesionalitas.
“Di HUT ke-78 ini kami ingin mengajak semua masyarakat Jawa Timur untuk memanggil memori tentang motto Jer Basuki Mawa Beya dalam kerja keras, kerja sukses, kerja fokus. Pengorbanan untuk mencapai ritme menuju kesuksesan. Ini juga menjadi penguatan kepada pemuda di Jatim terutama karena mereka akan menjadi generasi emas Indonesia Emas 2045,” katanya. Dalam proses pembangunan, lanjut Khofifah, Jatim terus berpegang pada prinsip ‘no one left behind’, atau tidak ada satupun yang akan ditinggalkan. Melalui berbagai upaya tersebut, banyak keberhasilan yang telah diraih Provinsi Jatim. Antara lain, Pemprov Jatim berhasil signifikan menurunkan kemiskinan ekstrem. Pada tahun 2020 kemiskinan ekstrem di Jatim 4,40%. Angka ini kemudian menurun di tahun 2021 menjadi 2,23%. Dan pada tahun 2022 turun lagi menjadi 1,56%.
“Jatim juga berhasil mengurangi ketimpangan sosial yang tercermin dari penurunan signifikan GINI ratio kita. Hal ini menunjukkan hasil prestasi yang kita capai dilalui dengan jerih payah dan pengorbanan dari seluruh elemen rakyat Jawa Timur,” ungkapnya.
Jawa Timur juga membuktikan sebagai provinsi dengan gudangnya desa mandiri. Terbaru, berdasarkan pemutakhiran Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia, dengan keberhasilan membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur dengan 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang. Di bidang sosial, Pemprov Jatim memiliki berbagai program bantuan sosial, yakni program bansos PKH Plus, ASPD Plus bagi penyandang disabilitas berat. Bantuan modal usaha untuk penerima manfaat kategori kemiskinan ekstrem. Kemudian, BLT DBHCHT yang diberikan kepada buruh pabrik rokok lintas wilayah. WRSE (Wanita Rawan Sosial Ekonomi) bantuan modal usaha. KUBE merupakan bantuan tambahan modal bagi pelaku usaha Bersama.
Untuk mengembangkan talenta-talenta unggul dan memperkuat kapabilitas terutama kualitas diri dari Generasi Z, ada pula program Milenial Job Center (MJC), relawan TIK dan Pandu Digital. Program-program tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada talenta muda yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Selain itu Khofifah dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU selama 20 tahun atau empat periode kepengurusan.
Demikianlah kisah tiga pemimpin wanita di hari ibu. Tentu saja, dari 3 orang kisah pemimpin wanita di atas, Ratu Balqis dan Khofifah adalah kisah teladan dan menjadi inspirasi bagi setiap penguasa, lebih-lebih bagi para ibu yang berminat menjadi seorang pemimpin.
Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2023.
Jalan-jalan ke California
Kota yang lebih ramai dari Jakarta
Wanita terbaik di atas dunia
Dialah ibu kita tercinta
Tiada titik tanpa tinta
Tiada goresan tanpa penanya
Tiada cinta di atas cinta
Cinta ibu pada anak adalah segalanya